Idul Adha, atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Momen ini tidak hanya sarat dengan nilai spiritual pengorbanan dan ketaatan, tetapi juga diwarnai oleh beragam tradisi budaya yang unik di setiap negara. Walaupun esensi ibadah kurban tetap sama, cara masyarakat merayakannya mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya Islam global.
Mari kita simak bagaimana Idul Adha dirayakan dengan penuh kekhasan di berbagai belahan dunia:
1. Maroko: Kemeriahan “Boujloud” dan Tradisi Henna pada Hewan Kurban
Di Maroko, Idul Adha dikenal sebagai “Eid Al-Kabir” atau Hari Raya Besar. Salah satu tradisi yang mencolok adalah “Boujloud”, sebuah festival rakyat di mana para pemuda mengenakan kulit hewan kurban dan berkeliling kampung dengan tarian dan musik. Ini menjadi simbol kegembiraan dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan. Selain itu, sebelum disembelih, hewan kurban terkadang dihias dengan henna pada bagian tanduknya, yang dipercaya membawa keberkahan. Keluarga-keluarga berkumpul untuk menyantap hidangan khas seperti tagine dan couscous yang diolah dari daging kurban.
2. Turki: Menghias Hewan Kurban dan Silaturahmi yang Erat
Masyarakat Turki menyebut Idul Adha sebagai “Kurban Bayramı”. Di sini, hewan kurban seringkali dihias dengan pita warna-warni dan bahkan dicat dengan henna sebelum prosesi penyembelihan. Setelah salat Id dan penyembelihan, daging kurban dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan mereka yang membutuhkan. Momen ini juga menjadi ajang silaturahmi yang kuat, di mana keluarga besar akan saling mengunjungi dan menikmati hidangan spesial seperti kavurma (daging tumis) dan berbagai hidangan penutup manis.
3. Pakistan: Penghormatan pada Hewan Kurban dan Semangat Berbagi
Di Pakistan, persiapan Idul Adha sudah terasa beberapa minggu sebelumnya dengan maraknya pasar hewan kurban. Masyarakat sangat menghormati hewan yang akan dikurbankan, seringkali memandikan dan menghiasinya dengan kalung atau pita. Perayaan biasanya berlangsung selama tiga hingga empat hari dan menjadi hari libur nasional. Setelah penyembelihan, sepertiga daging untuk keluarga, sepertiga untuk kerabat dan teman, serta sepertiga lagi untuk fakir miskin. Tradisi memasak hidangan lezat dari daging kurban, seperti biryani dan kebab, menjadi pusat perayaan keluarga
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%
4. Mesir: Tradisi Penyembelihan dan Suasana Penuh Syukur
Di Mesir, suasana Idul Adha begitu terasa di setiap sudut kota. Prosesi penyembelihan hewan kurban terkadang dilakukan di jalan-jalan atau area terbuka di sekitar tempat tinggal, yang kemudian dagingnya langsung didistribusikan. Keluarga-keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan khas seperti fatta, hidangan nasi dan daging yang disiram kuah kaldu. Semangat berbagi sangat kental, di mana daging kurban menjangkau lapisan masyarakat yang membutuhkan.
5. Bangladesh: Mudik Idul Adha dan Kebersamaan Keluarga
Berbeda dengan beberapa negara lain di mana mudik lebih identik dengan Idul Fitri, di Bangladesh, Idul Adha menjadi momen penting untuk pulang ke kampung halaman. Jutaan orang melakukan perjalanan untuk merayakan hari raya bersama keluarga besar. Suasana kebersamaan begitu terasa saat mereka melaksanakan salat Id, menyembelih hewan kurban, dan berbagi hidangan tradisional.
6. Indonesia: Keragaman Tradisi dari Sabang sampai Merauke
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki segudang tradisi unik dalam merayakan Idul Adha. Di Yogyakarta, ada tradisi “Grebeg Gunungan” di mana gunungan hasil bumi dan makanan diarak dan kemudian dibagikan kepada masyarakat. Di Pasuruan, Jawa Timur, dikenal tradisi “Manten Sapi”, di mana sapi kurban dihias layaknya pengantin sebelum diserahkan. Setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk memaknai dan memeriahkan Idul Adha, namun semangat gotong royong dalam penyembelihan dan pendistribusian daging kurban selalu menjadi inti perayaan.
Makna Universal Idul Adha
Meskipun dirayakan dengan berbagai tradisi yang berbeda, esensi Idul Adha tetaplah sama di seluruh dunia: mengenang ketaatan Nabi Ibrahim AS, meneladani semangat pengorbanan, serta mempererat tali persaudaraan dan kepedulian sosial melalui pembagian daging kurban. Perbedaan cara merayakan justru menunjukkan betapa luwesnya Islam dalam berakulturasi dengan budaya lokal, menciptakan harmoni yang indah dalam keberagaman.
Idul Adha adalah pengingat bahwa nilai-nilai keimanan, kedermawanan, dan kebersamaan bersifat universal, melintasi batas-batas negara dan budaya, menyatukan umat Muslim dalam satu semangat pengabdian.
Bagikan artikel ini ke:

Tentang Penulis
Yoda P Gunawan
Sarjana ekonomi dari jurusan manajemen dan bisnis yang sekarang lebih sering bekerja di bidang teknologi sebagai programmer & terkadang menjadi desainer untuk beberapa project.Pernah membuka Konsultan bisnis sendiri , dan juga bekerja untuk beberapa perusahaan, baik nasional maupun multinasional. Waktu berlalu saat ini penulis kembali merintis karir lagi dan mencari peluang rejeki di era yang dinamis seperti saat ini.


Promo Shopee
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%
Diskon 10%