
Setiap generasi punya cerita sendiri, entah itu generasi Babby boomers yang lahir di tahun setelah perang Dunia ke -2 , Generasi Y bagi mereka yang lahir di tahun 70 hingga 80an akhir dan tak lupa saat ini generasi yang banyak orang sebut adalah generasi Millenial , merka yang lahir setelah tahun 90an dan juga identik dengan Facebook.
Beda generasi bedajuga cerita dan karakteristik yang dibawa, tercatat jika pada tahun 2016 sekarang para Generasi millenial,sudah mulai masuk ke Dunia kerja , mereka ini sekarang berada di kisaran umur 20 hingga 35 tahun. Yang menjadi perbedaan adalah generasi Millenial adala generasi yang di hadiahi berbagai macam teknologi yang tidak di miliki oleh generasi sebelumnya, sebut saja contohnya adalah facebook ataupun smartphone yang menjadi bagian dalam gaya hidup saat ini. Lalu bagaimana dengan sebaiknya perusahaan mengelola SDM terbaik mereka dari generasi Millenial saat ini ?

Pricewatercooper sebuah perusahaan Konsultan yang berdiri tahun 1998 bekerjasama dengan University southern california dan London Business school pada tahun 2011-2012 meneliti mengenai pola perilaku generasi Millenial dalam hal inisiatif kerja , berikut ini beberapa point hasil analisi mereka :
#1 Input Yang lebih Baik
Input di sini adalah mengenai keikutsertaan dalam hal problem solving yang dilakukan perusahaan. PWC Menunjukan jika generasi Millenial lebih konsern mengenai masalah apa sebenarnya yang di hadapi oleh perusahaan , daripada hanya di berikan komando kerja tanpa alasan, oleh karena itu menunjukan jika Generasi Millenial lebih terdorong dalam hal inisiatif di tempat kerja jika di berikan informasi yang jelas mengenai input masalah yang mereka hadapi.
2# Jenjang Karir
Riset menunjukan jika generasi Millenial lebih menyukai kebebasan dalam hal jenjang karir, hal ini di dasari oleh keinginan untuk menentukan sendiri jalur karir ( career path) yang bisa di capai. Karena karakteristik mengenai kebebasan dalam bekerja PWC melakukan beberapa Program pengembangan SDM yang di sebut Full Circle yang diberikan kepada pegawai yang ingin berhenti sementara karena urusan personal ,namun tetap bisa membuat pegawai yang mengambil cuti sementara tersebut terhubung dengan beberapa proyekmdi kantor.
Program lainnya adalah Flexibillty2 talent Network yang memperbolehkan pegawai untuk bekerja selama bulan tersibuk (misalnya januari- maret ) lalu kemudian mengejar fokus lain di sisa waktu dalam tahun tersebut. Contoh yang konkritny adalah misalnya satu orang bisa saja meninggalkan perusahaan setelah bulan sibuk tersebut untuk mengikuti kuliah kedokteran di sisa bulan pada tahun tersebut setelah proyek di bulan tersibuk tersebut berakhir, dan tetap bisa kembali bekerja di PWC setelah masa liburan selama 9 bulan tersebut berakhir.
3# Apresiasi
Riset menunjukan jika generasi millenial sangat menghargai mengenai apresiasi, Tak hanya mengenai materi namun juga perusahaan perlu memberikan apresiasi non materi kepada pegawainya.
Saat ini program yang dilakukan PWC untuk menjaga SDM teebaik dari generasi Millenial adalah salah satunya memberikan penghargaan kepada pegawai dalam bentuk mengirim mereka untuk mendapatkan pelatihan mengenai life skill dan leadership training.
4# Nilai dan Tanggung Jawab Perusahaan
Bisnis perlu menciptakan lingkungan yang membiarkan orang-orang yang terlibat di dalmnya memberikan imbal balik positif baik di dalam kantor maupun diluar kantor.Di PWC para pegawai dari berbagai generasi menunjukan jika performa mereka membaik ketika di ikut sertakan dalam kegiatan sosial (CSR) Perusahaan.
Berbicara mengenai Nilai perusahaan , riset menunjukan jika Generasi millenial lebih cepat merespons mengenai hal negatif dalm bentuk tidak sesuainya perkataan akan nilai yang di bawa perusahaan dengan aksinya, dan hal itu menyebabkan mereka mudah pergi dari perusahaan jika hal itu terjadi.
5# Bantu Manajer Beradaptasi
Tak dipungkiri jika generasi millenial merupaken generasi yang hidup pada masa damai dibanding pendahuku mereka atau jajaran manajer mereka yang berasal dari generasi baby boomer yang pernah sempat mengalami gejolak politik. Hal ini tentu menjadikan sebuah perbedaan yang mendasar saat ini adalah generasi Millenial bisa di sebut kebih fleksibel dan seringkali sulit untuk di atur. Oleh karena itu PWC melakukan terobosan program yaitu untuk tiap seleksi tingkatan manajer akan dilakukantes mengenai kemampuan calon manajer dalam menangani fleksibilitas karyawan dan Tim.Sebagai contohnya adalah bagaimana membuat sebuah Tim bekerja untuk satu Klien , hal ini yang membedakan bisnis model Konsultan beberapa dekade lalu yaitu seringkali satu klien di tanganin oleh satu orang perwakilan perushaan yang akan memberikan layanan cepat tanggap 24 jam , namun saat ini tugas tersebut di berikan kepada beberapa orang yang bekerja dalam satu tim.
Berikut diatas merupakan Strategi Program yang dilaksanakan Pricewaterhouse cooper dalam mengelola SDM , Perusaahnyang besar memang bisa di bayangkan saja jika tiap tahunnya PWC menerima 8000 fresh garduate tiap tahunnya dari seluruh dunia , dan tentunya mengelola SDM sebanyak itu bukn hal yang main-main. Akhir kata semoga pemaparan di atas bisa bermanfaat untuk anda. (Harvard Business Review/ Nov 2014)